Kamis, 26 April 2018

Cara ke Padang Gurun Sahara

Why Erg Chegaga?

Kenapa harus ke Erg Chegaga?

Paradise on earth of Chegaga
Ketika kalian tanya2 orang yang sudah pernah ke Maroko tentang harus ke gurun mana sebaiknya kalau mau ke padang gurun di Maroko, pasti kalian akan mendapatkan opini yang berbeda. Dan sueer..pasti bikin bingung untuk memilihnya. Begitupun dengan saya awalnya.

Banyak yang mengatakan ke Merzouga yang lebih bagus, murah dan gampang...tetapi ketika saya bertanya ke orang2 maroko yang berasal dari suku Nomad mereka mengatakan lebih baik ke Erg Chegaga, karena lebih wild jar.

Baiklah baca terus uraian dibawah ini, semoga bisa membantu kalian memilih dengan baik.


Gini,
Ketika mau ke Padang Pasir saya search bener2 di internet tentang informasi yang ada. Mau kemana, pilih yang mana dan kenapa? Karena
Trip semacam ini bagiku adalah semacam trip yang once upon a lifetime. Jadi harus hati2 memilih!
ya perhitungan orangnya. Saya ngga mau rugi kalo sudah keluarin biaya mahal, dan waktu juga hilang lalu habis itu ngga puas dengan perjalanan saya. Ogaaahh…!!!
Untuk ke Erg Chegaga ini memang sulit sekali dan mahal. Tidak ada transport umum! Kita harus pergi ke Desa terpencil Mhamid yang merupakan desa terakhir yang kita temui sebelum menuju ke Erg Chegaga.
Aku dengan suku Nomadku
Kalau mau naik bis umum kesini cuma ada 1x perhari yang akan tiba menjelang tengah malam. Nah, berarti harus sudah siap dengan booking duluan doong hotelnya. Disini juga ngga ada taxi atau ojek, jikalau kalian tiba disini dan bertanya kearah mana pergi menuju hotel maka akan banyak yang menawarkan bantuan untuk mengantar (jalan kaki) untuk menuju ke hotel.
Tapi jangan kaget yaa..., itu tidak gratis, harus ada imbalannya!! Saya merasa ini bagian dari tourist scam loohh…
Kalo mau cara yang gampang dan aman sih beli paket open trip dari Marakesh. Tapi jangan kaget yaa semuanya mehoong abiiss…untuk paket 4 days 3 night aja harganya bisa sampe 300-400 euro/orang belum lagi kita masih nanggung resiko scam yang kemungkinan tidak dibawa ke destinasi yang kita inginkan (karena pikirnya toh kita ngga tahu) lagian kl sdh ngikut kita jg ngga bias protes dan mundur kaan. Emang mau di tinggal di gurun batu yang tandus apa??
Juga jangan percaya trip yang murah2 karena gitu deeh…
saya banyak sekali dengar disana orang complain karena tujuan trip yang tidak sesuai, Ini masalah umum yang sering terjadi di Maroko.
Yang baik adalah menderita dikit. Pergi sendiri ke Mhamid lalu setelah sampai disana tanya2 sama penduduk lokal atau agen2 trip disana yang berada diseputar jalan desa Mhamid.
Ingat, pasti kalian dapat harga yang berbeda2. Dan everybody want to make money on you here loh. Komisi diatas komisi!! Jadi pintar2 mencari dan menawar sampai teler. Lebih baik lagi kalo kalian bisa ketemu pemilik mobil 4x4 yang mau menuju kesana jadi bisa cut down the price. Untuk Penginapan disana banyak tenda2 suku Nomad yang tersedia untuk tourist jadi gak usah khawatir kalo gak ada tempat menginap.

Anakku dibawa jalan2 naik onta udah termasuk dlm paket
Desa Mhamid merupakan desa kuno yang terbilang sangat kecil. berpenduduk Suku Berber atau dikenal juga dengan suku Nomad. Mereka boleh dikatakan primitive, suku yang miskin dan terbelakang. Disini tidak ada fasilitas apapun. Hotel juga ada beberapa dan masih terbilang masih murah. Masih ada warung2 kecil yang berjualan keperluan sehari2, kalo warung makan ya limited banget dan kemungkinan juga ngga pas sama makanannya. Saya juga tidak cocok, untungnya saya bawa Salami dan butter dari Jerman sehingga kami tinggal beli rotinya aja untuk makan. Nyesel banget saya tidak bawa indomie looh.
Saran,
Di desa Mhamid kalian masih bisa membeli aqua, jadi kalau sudah mau berangkat ke Chegaga bawalah botol aqua secukupnya untuk keperluan minum kalian, karena disana sudah tidak bisa membeli apapun lagi. Pemilik Tenda pun pasti tidak menyediakannya buat tamu tenda.
Bagaimana saya melakukan Trip saya ke Chegaga?
Jauh sebelum kesini saya sudah saling berhubungan dengan member couchsurfing yang menghubungi saya yang bernama Hassan. Tapi seperti kebanyakan member disini itu tidak mengerti apa itu CS yang sebenarnya. Mereka mah straight away nawarin paket ini dan itu dst. Semua mau cari uanglah. Tapi aku juga gak terlalu perduli, yang penting ada tempat utk komunikasi dan bertanya ala2 ku laah. Hassan menawarkan ku paket ke Chegaga gak kalah mahalnya dengan hotel tapi setelah kutekan dia akhirnya dia mau kurang.
tenda kami ada 8 tapi cuma aku dan anakku saja tamunya
Jadi lah aku bayar 1.500 dirham/malam utk 2 orang ; aku dan anak ku. Harga sdh inclusive semuanya(transport,nginap di tenda, makan, naik onta dan bisa pake alat sand boarding). Mahal sekalee memang, tapi apa iya aku mau rugi setelah capek2 kesini cuman end up di Mhamid?
Kalau cuma mau menikmati dunes (bukit2 berpasir) yang kecil sambil menikmati naik camel sih bisa juga dilakukan di Mhamid dengan membayar 400 dirham, tapi you know lah thats not a real desert (kata orang Maroko) itu mah sekedar jalan2 dipadang tandus aja buat mereka.
Alhasil kami deal dan berangkat dengan menggunakan penawaran dari Hassan. Dia carikan kami mobil, kami berangkat ke Chegaga. Hassan ikut menemani, sopir bawa anak lelaki kecilnya biar ada yang bermain bersama Ribka.
Perjalanan menuju ke Chegaga menempuh waktu 1, 5 jam padahal jaraknya cuma 60 kilometer lhoo.
Karena jalan disana itu liar (Cuma padang gersang berbatu atau berpasir) maka sangat dibutuhkan keahlian supir untuk menyetir juga karena tidak ada jalan resmi dibutuhkan pengetahuan sopir yang baik untuk mengetahui kemana dia harus menemukan arahnya.
Tidak ada pohon tidak ada tanda apapun yang menandai arah membuat kita tidak bisa nekat berangkat sendiri kesana.

Suku Nomad, pelayan tenda kami
Aku juga sampai membatin, kalo mereka ini jahat sama kami, pasti kami akan tinggal namanya saja.
Ketika kalian kesini jangan membayar penuh sebelum kembali, bikinlah perjanjian kalau tidak melewati Oasis atau kalau tidak sampai ke Chegaga maka kalian tidak akan membayar penuh. Ohh..harus pake ancaman of course kalo gue mah gitu. Karena tidak ada jaringan jadi download lah offline map dari google supaya kalian bisa tahu posisi kalian berada dimana.
Akhirnya kami sampai ke tenda. Aku check offline map ku, benar …kami berada di Erg Chegaga dan tenda kami persis di sebelah Bukit pasir yang terkenal itu. Total tenda ada 8 buah, tapi kami satu2nya tamu tenda malam itu namun saya sudah tidak ngeri lagi karena feeling saya mengatakan Hassan dan sopir asli ramah dan baik.
Ditenda juga ada 2 orang pengurusnya, 2 laki2 Nomad yang menyambut kami dengan ramah. Setelah meletakan barang kami ditenda, kami langsung keluar menaiki bukit2 pasir itu.
Menurut suku Nomad disni, Erg Chegaga adalah padang pasir yang masih liar dan mereka mengklaimnya sebagai padang pasir yang sebenarnya di sahara.
Bukit2 berpasir itu bisa mencapai ketinggian sampai 60 meter, sayangnya aku cuma punya Hp camera (seperti biasa aku malas nenteng real camera) jadi tidak bisa ku abadikan seindah realnya suasana.

Malam hari suku nomad bermain music, saya menari
Erg Chegaga sangat syahdu, tidak ada network, tidak ada internet, tidak ada lampu apalagi suara mobil dan motor, yang membuat suasana disini bagaikan suasana Hari Nyepi di Bali.
Malamnya, setelah makan… 2 Pengurus tenda, sopir dan anaknya, juga Hassan yang semuanya merupakan suku Nomad asli. Mereka membuat api unggun persis di depan tenda kami. Lalu mereka memainkan Jembe membuat percusi yang cantik.
Tak tahan sekedar duduk menikmati, aku mengambil rok belly dance yang sengaja ku bawa, aku mulai menari…maaang tareeekkkk maaang…
Jangan harap ada video dan foto bagus. Karena partner in crime ku (Ribka) lebih senang menikmati suasana dari pada maen camera. Ya iyaaalaaah..😂😂
Semua sumringah, tidak ada yang usil tidak ada yang mengganggu ku padahal cuma aku dan ribka disana perempuannya.
Jauh dari tenda kami juga ada tenda2 lainnya (saling berjauhan) dan dari tenda2 itu pun terdengar suara music memainkan gendang. Aku dan Ribka sangat menikmati real life of Nomaden life ini..
Besoknya kami pulang dan tidak kekurangan apapun, membawa kenangan yang tak terlupakan dan mungkin cuma terjadi 1x seumur hidup ini.
#AlceChegaga
#AlceMaroko
#ErgChegaga
#Maroko

Tidak ada komentar:

Posting Komentar