Emak dan Anak Nyetir sendiri ke
Serbia
Perjalanan ini dilakukan berdua saja dengan anak perempuan
saya yang berumur 9 tahun.
Perjalanan menuju
ke Serbia kami mulai dari Frankfurt, Jerman. Kami menempuh jarak 1.423,8 km
untuk mencapai ke Belgrade. Karena memang melewati Zagreb kami singgah dan
menginap di Zagreb 1 malam.
Dari Zagreb
perjalanan di tempuh 4 jam dengan jarak 393 km. Toll Zagreb ke perbatasan
Serbia cuma kena biaya 46 kuna atau 7€, toll dari entry serbia ke Beograd cuma
409 Dinnar (Rsd) atau 3,50 €. Pembayaran semua toll di Serbia sama seperti di
Indonesia, namun bisa menggunakan credit card dan cash baik dalam euro maupun
Dinar, mata uang Serbia. 1€ = 117 Dinar dan 1 Rsd = 133, 64 Rupiah
Perjalanan toll Zagreb ke
perbatasan Serbia itu kurang mulus. Agak bergelombang aspalnya kayak toll
Surabaya- Temanggung 😜🤣 . Kecepatan menyetir toll disana hanya
boleh antara100-130 km/hours, saya menyetir dengan kecepatan sesuai dengan plang yang tertera di jalan saja.
Melewati perbatasan dan passport control 2 negara juga tidak bermasalah sama sekali, cuma perlu waktu 3 menit di post. Itupun tidak perlu keluar dari mobil. Tempatnya cuma seperti gerbang tol. Tidak ditanya macam-macam, cukup kasih tunjuk passport, Surat kendaraan tidak ditanya dan tidak diperiksa.
![]() |
Drina river house dari kejauhan |
Beograd itu gede banget cuuyy. Orang lokal bilang, Beograd itu 4-5 × lipat gedenya dari Zagreb. Kalo aku bilang mah Cosmopolitan bangeeet.Beograd memiliki segalanya, perpaduan bangunan old and new style disini sebenarnya asik banget untuk dinikmati, tapi sayangnya chaotic kayak Jakarta atau kota-kota besar lainnya di Indonesia, tipikal kota besar memang. Naik kendaraan disini juga gak bisa main belok dan stop, atau parkir seenaknya. Kalau kelewatan dikit obyek yang dituju, mesti muter keliling dunia dulu. Dimana-mana parkir ya harus bayar. Dan please notice disini ; Kalau dirimu hanya terbiasa menyetir mobil didaerah kalem kayak eropa barat dan eropa tengah, Beograd itu bukan untuk mu. Dalam hal ini aku beruntung karena sudah terbiasa menyetir di bali yang sering krodit dan pengalaman nyetir chaotic selama hidup dicina sangat membantu untuk menyetir aman di Belgrade. Pengalaman biasa nyetir di eropa tengah dan barat membuat ku cukup percaya diri berkendara disini.
Ke Serbia kami kemana aja ;
1.
Belgrade
atau Beograde dalam bahasa Serbia.
2.
Novi Sad,
3.
Golubac
Fortress dan Kapiten Missin Breg
4.
Mokra
Gora.
5.
Drvengrad
Mečavnik
6.
Sargan
Eight
7.
Drina
Water House
8.
Uvac Canyon (sudah masuh wilayah Bosnia)
Pengen Nangis di Beograd.
Pengen Nangis di Beograd.
![]() |
Church Saint Sava |
Karena membawa mobil sendiri, aku
jadi mencari penginapan yang selalu ada tempat parkirnya.
Sampai di Beograd jam 8 malam, yalooohhh Beograd itu gede banget cuuyy. Nggak nyangka banget kalau Beograd itu sangat krodit kotanya.
Sampai di Beograd jam 8 malam, yalooohhh Beograd itu gede banget cuuyy. Nggak nyangka banget kalau Beograd itu sangat krodit kotanya.
Begitu tiba langsung mencari alamat
penginapan, apartmentnya nggak ada nomor jelas di depan, Navi mobil dan navi
Google aja sampe bingung, mana tempatnya ternyata dijalan utama yang crowded
banget lagi. Sistem
parkirnya aku harus nelpon dulu baru di buka'in garasi. Waduh dijalan yang
sangat macet dan crowded jadi lah aku mangsa pip pip klakson tanpa henti. Si ibuk owner tidak bisa menjelaskan dengan clear pula
location nya. Jadi lah aku harus mutar sampe 3x sampai bisa nemu. Woohaaa...
muter 3x itu perlu waktu 1,5 jam taaauukk. Tipikal kota besar yang gak bisa
main belok dan stop seenaknya. Mesti muter keliling dunia. Mau nangis rasanya.
![]() |
Kalemegdan |
Beograd punya
semuanya, maju dan moderen. Kotanya yang
Cosmopolitan menyediakan semuanya. Sayangnya aku kesini tidak berkeinginan
untuk shopping.
Note; di
Belgrade belanja dengan euro tidak berlaku. Harus tukar uang atau tarik cash di
mesin Atm. Kalau beli bensin dan bayar tol pasti bisa pakai CC, makan di
restoran juga ada yg bisa pakai CC ada yang tidak. Naik taxi harus bayar cash.
Naik taxi di Belgrade tidak mahal, kurang lebih seperti di jakarta.
Novisad adalah kota kultural bagi
Serbia. Salah satu kota
yang paling diminati turis terletak sekitar 1 jam naik mobil dari Beograd. Naik jalan tol hanya perlu bayar 240 dinar (2€).
Sampai disini kami cari parkir yang
dekat dengan Centre old town nya. Udah dapat parkir eeh mesin otomatnya sudah
gak berfungsi lagi. Menurut orang2 yang kami tanya di novisad sudah gak bayar
pakai mesin parkir lagi tapi pakai sistem sms ke call center parkir nnt biaya
akan dipotong atau dibebankan dari pulsa hp. Wadoww..aku panik secara aku cuma
punya no hp Jerman.
Akhirnya aku cegat pak satpam yang kebetulan ngepos di sebuah perusahaan besar dekat aku parkir itu. Lalu ada Bapak2 pegawai yang baru masuk dan tanya kami kenapa. Pak Satpam jelasin problem parkir kami. Eeeh si Bapak ganteng itu bilang dia akan bantuin kami sms parkir pake hapenya dan ketika mau kubayar nggak usah katanya. Padahal aku gak ada kedip2 mata loohh...
Puji Tuhan, itulah seninya travelling...
Akhirnya aku cegat pak satpam yang kebetulan ngepos di sebuah perusahaan besar dekat aku parkir itu. Lalu ada Bapak2 pegawai yang baru masuk dan tanya kami kenapa. Pak Satpam jelasin problem parkir kami. Eeeh si Bapak ganteng itu bilang dia akan bantuin kami sms parkir pake hapenya dan ketika mau kubayar nggak usah katanya. Padahal aku gak ada kedip2 mata loohh...
Puji Tuhan, itulah seninya travelling...
Note; btw
akhirnya aku beli simcard di Serbia. 3 Gb hanya 350 rsd which is aku hitung
jadi 3 € aja dan berlaku utk 7 hari.
Golubac and Kapiten Missin
Breg
Benteng Golubac |
Saya coba cari informasi tentang
tour, alamaaak semua mehong bingitz. Tour umum dari Beograd atau Novisad itu
rata 75€-100€/person/full day aja. Lalu saya coba lihat di Viator ada yg
45€-60€ merasa kok murah coba daftar eeh kalau peserta kurang dari 4 orang
berarti saya harus bayar tambahannya yg akhirnya diminta jadi 250€ untuk saya berdua
dengan anak saya saja. Yaah gak jadilah. Hitung untung ruginya, akhinya saya
memilih nekat saya nekat untuk menyetir sendiri saja kesana.
![]() |
Kapiten Missin Breg |
Berjarak 133 km dari Beograd perlu waktu 2 jam kesana. Dan sepertinya tidak ada angkutan umum kesana.
Jalanan jelek dan bertikungan tajam yang saya takuti itu ternyata tidak apa-apa bagi kita orang Indonesia apalagi yang sering nyetir didaerah remote area kayak Kalimantan atau kampung-kampung di bali (karena saya tinggal dibali jadi bandinginnya bali). Jalan begini mah kecil aja.
Setelah keluar dari tol dari Beograd
(tol cuma bayar 2,5 €), Jalan kesini tu sepiii apalagi kalau sudah dekat Golubac
sampai ke Kapiten Missin Breg, yaallooohh cuma kita aja dijalanan. Tapi entah
gimana kok saya gak ada takutnya dan merasa aman-aman saja. Melewati kampung-kampung
kecil saya cuek aja stop untuk foto-foto dan menyapa orang-orang yang saya
temui. Wuiidiihh gak nyambung bahasanya pokoknya.
Saya juga sengaja membelot dari navi
mobil. Jalan google mengarah langsung ke Golubac Fortress tanpa masuk kampung
Golubac, tapi saya justru membelokkan mobil memasuki kampung Golubac. Kepengen
tahu aja situasi dan konsidi perkampungan orang disini. Yoloohh masuk kampung
itu asik, banyak gereja-gereja mungil yang berbentuk mesjid, tipikal gerjea daerah
sini sepertinya. Rumahnya juga bagus-bagus dan keren modelnya. Kayaknya orang
di daerah sini hidupnya Makmur-makmur.
The art of travelling.
Travelling itu akan jadi berseni
jika kita mengalami kejadian tak terduga atau ketemu orang yang tak disangka. Tak
disangka di sini kami accidentally bertemu dengan Serbia's Couchsurfing
Ambassador yang berasal dari Novisad.
Berawal sesampai di Golubac, kami
sama-sama memarkir mobil dipinggir jalan yang berjarak beberapa ratus meter
dari Golubac Fortress. Kami masing-msing menuju sungai Danube untuk mencari
posisi foto yang baik ke Benteng.
Aku yang dalam perjalanan begini biasanya lebih rajin menyapa orang menegurnya.
![]() |
tidak sengaja ketemu Ambassador serbia |
"Aahh nggak terlalu" katanya..sejak dibikinin pagar disini, dan bla bla bla..dia mulai bercerita dan akhirnya kami jadi ngobrol.
Kami kemudian kembali ke mobil
masing-masing dan melanjutkankan perjalanan kami sendiri-sendiri. Tiba disebuah
view point saya stop lagi untuk mengambil foto..eeh ibuk ini ternyata juga ada
disana. Dia mendatangi kami dan menawari kue tradisional Serbia yg dibuatnya
sendiri.
Aku dan Ribka tentu saja dengan sopan menerima dan memuji membuatnya senang.
Aku dan Ribka tentu saja dengan sopan menerima dan memuji membuatnya senang.
Akhirnya kita jadi kenalan dan
ngobrol lagi...
Karena obrolan kami saling nyambung dan sepertinya ada chemistry diantara kami, dia mengajak kami ke restoran kecil dipinggir jalan untuk ngopi. Ngobrol jadi tambah seruuu...
Saling tukar cerita dalam waktu yang sangat singkat...
Dia bertanya jika aku tahu tentang Couchsurfing, yang aku jawab bahwa aku membernya CS but the real old soul of CS.
Ooww dia senangnya, no wonder katanya kalau aku dan dia begitu sangat berbeda dari "normal people"🤣🤣 Akhirnya dia mengaku kalau dia adalah Ambassador CS di Serbia dan kalau aku perlu sesuatu atau in trouble di Serbia segera kontak dan telepon dia.
Woowww...lagiii saya ketemu orang baik di perjalanan ini.
Karena obrolan kami saling nyambung dan sepertinya ada chemistry diantara kami, dia mengajak kami ke restoran kecil dipinggir jalan untuk ngopi. Ngobrol jadi tambah seruuu...
Saling tukar cerita dalam waktu yang sangat singkat...
Dia bertanya jika aku tahu tentang Couchsurfing, yang aku jawab bahwa aku membernya CS but the real old soul of CS.
Ooww dia senangnya, no wonder katanya kalau aku dan dia begitu sangat berbeda dari "normal people"🤣🤣 Akhirnya dia mengaku kalau dia adalah Ambassador CS di Serbia dan kalau aku perlu sesuatu atau in trouble di Serbia segera kontak dan telepon dia.
Woowww...lagiii saya ketemu orang baik di perjalanan ini.
Setelah dia membayar dan mentraktir
kami, kami melanjutkan perjalanan dan berjanji akan stay in contact. "Everything
is for a reason" begitu katanya. Dan aku percaya itu..
Mokra Gora itu adalah kampung kecil
yang terletak di Serbia barat yang berjarak 5 km dari Border Bosnia
Herzegovina. Disekitar sini banyak tempat yang indah yang masih menjadi hidden
of Serbia.
Sama seperti Golubac, rencana
perjalanan ke Mokra Gora ini sangat meragukan hati saya karena letaknya yang sangat
terpencil. Tidak ada info yang cukup kesini. Tapi begitulah saya, semakin susah
maka akan semakin tertantang. Membulatkan hati, dengan info yang minim kami
berangkat.
Setelah selesai mengunjungi Golubac kami melanjutkan perjalanan menuju kota kecil Krajuavac, yang searah dengan Mokra Gora tujuan saya. Saya mending nginap disini ditempat yang tidak terkenal daripada balik Belgrade demi memotong jarak tempuh. Perjalanannya sekitar 2 dari Golubac ke Krajuavac.
Setelah selesai mengunjungi Golubac kami melanjutkan perjalanan menuju kota kecil Krajuavac, yang searah dengan Mokra Gora tujuan saya. Saya mending nginap disini ditempat yang tidak terkenal daripada balik Belgrade demi memotong jarak tempuh. Perjalanannya sekitar 2 dari Golubac ke Krajuavac.
Dari Golubac sempat masuk ke jalan
tol sampai Krajuvac cuma bayar 2,5 €🤣🤣 Cari apartment yang kami sewa juga bikin bingung karena
dinavi mobil juga gak ada. Google juga gak jelas. Tapi akhirnya tetep nemu.
![]() |
Rumah penduduk di Sargant Eight |
Btw, di luar kota Krajuvac saat stop
dipinggir jalan ngeset Navi, kami di hijack emak2 dan anak gadisnya yang
sebesar anak saya. Mereka berdua tidak bisa bahasa Inggris sama sekali. Butuh
waktu untuk bisa mengerti kalau mereka mau ikut mobil dengan kami ke tengah
kota. Tadinya aku takut kalau mereka itu kaum gypsy jalanan yang memeras, tapi
aku melihat mereka kedinginan dalam jalanan yang gelap, tidak tega rasanya aku
menolak. Lagian mereka
juga hanya emak dan anak yang lebih besar dikit dari Ribka, masak siih mereka jahat?
Ketika mereka keluar dari mobil di tengah kota, tak henti-hentinya mereka berterima kasih. Hatiku pun senang karena telah mengambil tindakan yang benar dengan memberikan tumpangan pada mereka tadi.
Ketika mereka keluar dari mobil di tengah kota, tak henti-hentinya mereka berterima kasih. Hatiku pun senang karena telah mengambil tindakan yang benar dengan memberikan tumpangan pada mereka tadi.
![]() |
background view dari desa kuno Drvengrad |
Ke Mokra Gora itu seyogianya perjalanan itu cuma 3 jam menurut navi, tapi kami menempuhnya dalam waktu 5 jam.
Jalanan jelek berkelok-kelok kayak ular naga. Belum lagi ada perbaikan jalan membuat perjalanan jadi macet dalam hutan belantara. Bagusnya walaupun hutan belantara karena macet total kendaraan jadi bertumpuk-tumpuk membuat saya jadi tidak takut sendiri berada di isolated area seperti ini.
Kami cuma punya
modal alamat bungalow yang kami sewa di Mokra Gora yang tidak ada didalam navi,
tapi beruntung navi masih tahu desa Mokra Gora, jadi kami berpatokan ke situ
saja.
Sampai di Mokra Gora, kami temukan
station Sargan Eight yang terkenal itu. Beruntung, orang Serbia itu sangat ramah. Saat kami
bertanya alamat bungalow kami mereka langsung menunjukkan dengan baiknya. Kami pun lega.
![]() |
Gereja yang menjadi icon di Drvengrad |
1. Desa kuno yang bernama Drvengrad Mečavnik. Sebuah desa kuno yang berada di sebuah bukit dengan landscapes yang cantik sekali disekitarnya, memiliki bangunan kayu berbentuk zaman beuhula dan sebuah gereja kuno juga. Parkiran di desa Drvengrad ini gratis.
2. Sargan
Eight, sebuah railway pendek yang melintasi lembah dan ngarai daerah ini dengan
kereta kunonya. Parkirannya tersedia dan gratis.
![]() |
Icon Drvengrad, Mokra Gora |
4. Uvac Canyon, sebuah canyon yang
kusangka berada di Serbia ternyata berada di Bosnia di pinggiran Serbia. Sebuah
Canyon yang indah sekali namun jalan kesini masih susah sekali. Belum permanen
dan berkelok-kelok kayak ular naga.Jika ingin kesini mending cari tempat
menginap yang dekat dengan lokasi karena jalannya yang belum permanen sangat
sulit di prediksi jika harus kemalaman.
Note :
*Sekali lagi, pengalaman hidup di daerah terpencil di Kalimantan membuat nyali saya tetap besar dan jalan disini persis seperti jalan jelek Balikpapan-samarinda.
*Tidak ada
transportasi umum kesini. Orang yang bisa sampai kedesa ini hanya bisa jika
ikut tour atau bawa kendaraan sendiri. Dan
saya beruntung karena bawa kendaraan sendiri.
Catatan
;
1.
Orang
serbia itu sangat ramah dan helpful.
3.
Setiap tol diserbia itu murah dan bisa dibayar
cash dengan Rsd, euro dan credit card.
4.
Setiap Pom bensin menerima pembayaran dengan
credit card.
5.
Jalan ke Mokra Gora itu kayak ular naga, dan
sepi banget, karena mokra Gora itu masih sangat isolated sebenarnya, kesini itu
perlu menginap 2-3 hari.
6.
Cari penginapan di Serbia itu gampang banget,
saya booking semua melalui booking dot com dan semua owner bisa berbahasa
inggris dengan baik. Info kedatangan check in itu sangat penting diberikan
karena typicaly di budaya barat mereka tidak selalu standby.
7.
Hampir disetiap Pom bensin atau rest area selalu
ada tanda (gambar tempat tidur atau wifi) yang artinya jika mau secara spontan
nginap di situ ada kamar penginapan, jadi sebenarnya kalau tidak musim summer, booking in advance itu tidak di perlukan banget.
8. Saya booking akomodasi tunggu pagi ketika bangun hari itu mau lanjut kemana dan kira-kira nginap di daerah mana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar