Senin, 21 Oktober 2019

Cerita Lengkap Nyetir Sendiri ke Serbia


Emak dan Anak Nyetir sendiri ke Serbia
Drina River house

Perjalanan ini dilakukan berdua saja dengan anak perempuan saya yang berumur 9 tahun.
Perjalanan menuju ke Serbia kami mulai dari Frankfurt, Jerman. Kami menempuh jarak 1.423,8 km untuk mencapai ke Belgrade. Karena memang melewati Zagreb kami singgah dan menginap di Zagreb 1 malam.
Dari Zagreb perjalanan di tempuh 4 jam dengan jarak 393 km. Toll Zagreb ke perbatasan Serbia cuma kena biaya 46 kuna atau 7€, toll dari entry serbia ke Beograd cuma 409 Dinnar (Rsd) atau 3,50 €. Pembayaran semua toll di Serbia sama seperti di Indonesia, namun bisa menggunakan credit card dan cash baik dalam euro maupun Dinar, mata uang Serbia. 1€ = 117 Dinar dan 1 Rsd = 133, 64 Rupiah
Perjalanan toll Zagreb ke perbatasan Serbia itu kurang mulus. Agak bergelombang aspalnya kayak toll Surabaya- Temanggung 😜🤣 . Kecepatan menyetir toll disana hanya boleh antara
100-130 km/hours, saya menyetir dengan kecepatan sesuai dengan plang yang tertera di jalan saja.

Melewati perbatasan dan passport control 2 negara juga tidak bermasalah sama sekali, cuma perlu waktu 3 menit di post. Itupun tidak perlu keluar dari mobil. Tempatnya cuma seperti gerbang tol. Tidak ditanya macam-macam, cukup kasih tunjuk passport, Surat kendaraan tidak ditanya dan tidak diperiksa.

Drina river house dari kejauhan

Beograd itu gede banget cuuyy. Orang lokal bilang, Beograd itu 4-5 × lipat gedenya dari Zagreb. Kalo aku bilang mah Cosmopolitan bangeeet.Beograd memiliki segalanya, perpaduan bangunan old and new style disini sebenarnya asik banget untuk dinikmati, tapi sayangnya chaotic kayak Jakarta atau kota-kota besar lainnya di Indonesia, tipikal kota besar memang. Naik kendaraan disini juga gak bisa main belok dan stop, atau parkir seenaknya. Kalau kelewatan dikit obyek yang dituju, mesti muter keliling dunia dulu. Dimana-mana parkir ya harus bayar. Dan please notice disini ; Kalau dirimu hanya terbiasa menyetir mobil didaerah kalem kayak eropa barat dan eropa tengah, Beograd itu bukan untuk mu. Dalam hal ini aku beruntung karena sudah terbiasa menyetir di bali yang sering krodit dan pengalaman nyetir chaotic selama hidup dicina sangat membantu untuk menyetir aman di Belgrade. Pengalaman biasa nyetir di eropa tengah dan barat membuat ku cukup percaya diri berkendara disini.

Ke Serbia kami kemana aja ;
1.       Belgrade atau Beograde dalam bahasa Serbia.
2.       Novi Sad,
3.       Golubac Fortress dan Kapiten Missin Breg
4.       Mokra Gora.
5.       Drvengrad Mečavnik
6.       Sargan Eight
7.       Drina Water House
8.        Uvac Canyon (sudah masuh wilayah Bosnia)
      
    Pengen Nangis di Beograd.
Church Saint Sava
Beograd bahasa Serbia-nya, Inggris menyebutnya dengan Belgrade adalah Ibukota Serbia.
Karena membawa mobil sendiri, aku jadi mencari penginapan yang selalu ada tempat parkirnya.
Sampai di Beograd jam 8 malam, yalooohhh Beograd itu gede banget cuuyy.
Nggak nyangka banget kalau Beograd itu sangat krodit kotanya.
Begitu tiba langsung mencari alamat penginapan, apartmentnya nggak ada nomor jelas di depan, Navi mobil dan navi Google aja sampe bingung, mana tempatnya ternyata dijalan utama yang crowded banget lagi. Sistem parkirnya aku harus nelpon dulu baru di buka'in garasi. Waduh dijalan yang sangat macet dan crowded jadi lah aku mangsa pip pip klakson tanpa henti. Si ibuk owner tidak bisa menjelaskan dengan clear pula location nya. Jadi lah aku harus mutar sampe 3x sampai bisa nemu. Woohaaa... muter 3x itu perlu waktu 1,5 jam taaauukk. Tipikal kota besar yang gak bisa main belok dan stop seenaknya. Mesti muter keliling dunia. Mau nangis rasanya. 
Kalemegdan
Indeed, senangnya kamar kami full furnish. Lengkap kitchen dan strong wifi kesukaan Ribka anak saya. 1 studio apartment yang muat 4 orang, di center Beograd dengan harga Cuma 33€ dengan parkir mobil yang aman dan gratis akhirnya membuat saya terhibur menghadapi kroditnya Belgrade.
Beograd punya semuanya, maju dan moderen. Kotanya yang Cosmopolitan menyediakan semuanya. Sayangnya aku kesini tidak berkeinginan untuk shopping.
Note; di Belgrade belanja dengan euro tidak berlaku. Harus tukar uang atau tarik cash di mesin Atm. Kalau beli bensin dan bayar tol pasti bisa pakai CC, makan di restoran juga ada yg bisa pakai CC ada yang tidak. Naik taxi harus bayar cash. Naik taxi di Belgrade tidak mahal, kurang lebih seperti di jakarta. 

Sistem parkir di Novisad
Ketemu orang baik di Novi Sad, Serbia.
Novisad adalah kota kultural bagi Serbia. Salah satu kota yang paling diminati turis terletak sekitar 1 jam naik mobil dari Beograd. Naik jalan tol hanya perlu bayar 240 dinar (2€).
Sampai disini kami cari parkir yang dekat dengan Centre old town nya. Udah dapat parkir eeh mesin otomatnya sudah gak berfungsi lagi. Menurut orang2 yang kami tanya di novisad sudah gak bayar pakai mesin parkir lagi tapi pakai sistem sms ke call center parkir nnt biaya akan dipotong atau dibebankan dari pulsa hp. Wadoww..aku panik secara aku cuma punya no hp Jerman.
Akhirnya aku cegat pak satpam yang kebetulan ngepos di sebuah perusahaan besar dekat aku parkir itu. Lalu ada Bapak2 pegawai yang baru masuk dan tanya kami kenapa. Pak Satpam jelasin problem parkir kami. Eeeh si Bapak ganteng itu bilang dia akan bantuin kami sms parkir pake hapenya dan ketika mau kubayar nggak usah katanya. Padahal aku gak ada kedip2 mata loohh...
Puji Tuhan, itulah seninya travelling...
Note; btw akhirnya aku beli simcard di Serbia. 3 Gb hanya 350 rsd which is aku hitung jadi 3 € aja dan berlaku utk 7 hari.

Golubac and Kapiten Missin Breg
Benteng Golubac
Golubac Fortress adalah must see list untuk saya di Serbia. Trus ada tempat 1 lagi yang indah namanya Kapiten Missin Breg, sebuah restaurant di puncak ketinggian dengan view spektakuler ke sungai Danube. Golubac dan Kapiten missin Breg itu tempatnya jauh di ujung Serbia, dekat perbatasan Romania. Tadinya saya sempat ragu banget untuk kesini karena saya lihat di Google map jalannya sepertinya ngeri banget kayak ular kelipat2. Belum lagi saya baca review kalo jalan kesini itu kurang bagus.
Saya coba cari informasi tentang tour, alamaaak semua mehong bingitz. Tour umum dari Beograd atau Novisad itu rata 75€-100€/person/full day aja. Lalu saya coba lihat di Viator ada yg 45€-60€ merasa kok murah coba daftar eeh kalau peserta kurang dari 4 orang berarti saya harus bayar tambahannya yg akhirnya diminta jadi 250€ untuk saya berdua dengan anak saya saja. Yaah gak jadilah. Hitung untung ruginya, akhinya saya memilih nekat saya nekat untuk menyetir sendiri saja kesana.

Kapiten Missin Breg


 Berjarak 133 km dari Beograd perlu waktu 2 jam kesana. Dan sepertinya tidak ada angkutan umum kesana.
Jalanan jelek dan bertikungan tajam yang saya takuti itu ternyata tidak apa-apa bagi kita orang Indonesia apalagi yang sering nyetir didaerah remote area kayak Kalimantan atau kampung-kampung di bali (karena saya tinggal dibali jadi bandinginnya bali). Jalan begini mah kecil aja.
Setelah keluar dari tol dari Beograd (tol cuma bayar 2,5 €), Jalan kesini tu sepiii apalagi kalau sudah dekat Golubac sampai ke Kapiten Missin Breg, yaallooohh cuma kita aja dijalanan. Tapi entah gimana kok saya gak ada takutnya dan merasa aman-aman saja. Melewati kampung-kampung kecil saya cuek aja stop untuk foto-foto dan menyapa orang-orang yang saya temui. Wuiidiihh gak nyambung bahasanya pokoknya.
Saya juga sengaja membelot dari navi mobil. Jalan google mengarah langsung ke Golubac Fortress tanpa masuk kampung Golubac, tapi saya justru membelokkan mobil memasuki kampung Golubac. Kepengen tahu aja situasi dan konsidi perkampungan orang disini. Yoloohh masuk kampung itu asik, banyak gereja-gereja mungil yang berbentuk mesjid, tipikal gerjea daerah sini sepertinya. Rumahnya juga bagus-bagus dan keren modelnya. Kayaknya orang di daerah sini hidupnya Makmur-makmur.
Kapiten Missin Breg membuat rindu utk indonesia terobati

The art of travelling.
Travelling itu akan jadi berseni jika kita mengalami kejadian tak terduga atau ketemu orang yang tak disangka. Tak disangka di sini kami accidentally bertemu dengan Serbia's Couchsurfing Ambassador yang berasal dari Novisad.
Berawal sesampai di Golubac, kami sama-sama memarkir mobil dipinggir jalan yang berjarak beberapa ratus meter dari Golubac Fortress. Kami masing-msing menuju sungai Danube untuk mencari posisi foto yang baik ke Benteng.

Aku yang dalam perjalanan begini biasanya lebih rajin menyapa orang menegurnya.
tidak sengaja ketemu Ambassador serbia
"Hi..dapat foto bagus?" Aku menyapa.
"Aahh nggak terlalu" katanya..sejak dibikinin pagar disini, dan bla bla bla..dia mulai bercerita dan akhirnya kami jadi ngobrol.
Kami kemudian kembali ke mobil masing-masing dan melanjutkankan perjalanan kami sendiri-sendiri. Tiba disebuah view point saya stop lagi untuk mengambil foto..eeh ibuk ini ternyata juga ada disana. Dia mendatangi kami dan menawari kue tradisional Serbia yg dibuatnya sendiri.
Aku dan Ribka tentu saja dengan sopan menerima dan memuji membuatnya senang.
Akhirnya kita jadi kenalan dan ngobrol lagi...
Karena obrolan kami saling nyambung dan sepertinya ada chemistry diantara kami, dia mengajak kami ke restoran kecil dipinggir jalan untuk ngopi. Ngobrol jadi tambah seruuu...
Saling tukar cerita dalam waktu yang sangat singkat...
Dia bertanya jika aku tahu tentang Couchsurfing, yang aku jawab bahwa aku membernya CS but the real old soul of CS.
Ooww dia senangnya, no wonder katanya kalau aku dan dia begitu sangat berbeda dari "normal people"
🤣🤣 Akhirnya dia mengaku kalau dia adalah Ambassador CS di Serbia dan kalau aku perlu sesuatu atau in trouble di Serbia segera kontak dan telepon dia.
Woowww...lagiii saya ketemu orang baik di perjalanan ini.
Setelah dia membayar dan mentraktir kami, kami melanjutkan perjalanan dan berjanji akan stay in contact. "Everything is for a reason" begitu katanya. Dan aku percaya itu..

Stasiun kereta Sargant eight


Mokra Gora, Western of Serbia. Why?
Mokra Gora itu adalah kampung kecil yang terletak di Serbia barat yang berjarak 5 km dari Border Bosnia Herzegovina. Disekitar sini banyak tempat yang indah yang masih menjadi hidden of Serbia.
Sama seperti Golubac, rencana perjalanan ke Mokra Gora ini sangat meragukan hati saya karena letaknya yang sangat terpencil. Tidak ada info yang cukup kesini. Tapi begitulah saya, semakin susah maka akan semakin tertantang. Membulatkan hati, dengan info yang minim kami berangkat.
Setelah selesai mengunjungi Golubac kami melanjutkan perjalanan menuju kota kecil Krajuavac, yang searah dengan Mokra Gora tujuan saya. Saya mending nginap disini ditempat yang tidak terkenal daripada balik Belgrade demi memotong jarak tempuh. Perjalanannya sekitar 2 dari Golubac ke Krajuavac.
Dari Golubac sempat masuk ke jalan tol sampai Krajuvac cuma bayar 2,5 €🤣🤣 Cari apartment yang kami sewa juga bikin bingung karena dinavi mobil juga gak ada. Google juga gak jelas. Tapi akhirnya tetep nemu. 
Rumah penduduk di Sargant Eight
Btw, di luar kota Krajuvac saat stop dipinggir jalan ngeset Navi, kami di hijack emak2 dan anak gadisnya yang sebesar anak saya. Mereka berdua tidak bisa bahasa Inggris sama sekali. Butuh waktu untuk bisa mengerti kalau mereka mau ikut mobil dengan kami ke tengah kota. Tadinya aku takut kalau mereka itu kaum gypsy jalanan yang memeras, tapi aku melihat mereka kedinginan dalam jalanan yang gelap, tidak tega rasanya aku menolak. Lagian mereka juga hanya emak dan anak yang lebih besar dikit dari Ribka, masak siih mereka jahat?
Ketika mereka keluar dari mobil di tengah kota, tak henti-hentinya mereka berterima kasih. Hatiku pun senang karena telah mengambil tindakan yang benar dengan memberikan tumpangan pada mereka tadi.

background view dari desa kuno Drvengrad

Ke Mokra Gora itu seyogianya perjalanan itu cuma 3 jam menurut navi, tapi kami menempuhnya dalam waktu 5 jam.
Jalanan jelek berkelok-kelok kayak ular naga. Belum lagi ada perbaikan jalan membuat perjalanan jadi macet dalam hutan belantara. Bagusnya walaupun hutan belantara karena macet total kendaraan jadi bertumpuk-tumpuk membuat saya jadi tidak takut sendiri berada di isolated area seperti ini.
Kami cuma punya modal alamat bungalow yang kami sewa di Mokra Gora yang tidak ada didalam navi, tapi beruntung navi masih tahu desa Mokra Gora, jadi kami berpatokan ke situ saja.
Sampai di Mokra Gora, kami temukan station Sargan Eight yang terkenal itu. Beruntung, orang Serbia itu sangat ramah. Saat kami bertanya alamat bungalow kami mereka langsung menunjukkan dengan baiknya. Kami pun lega.

Gereja yang menjadi icon di Drvengrad
Kesini itu karena ingin mengunjungi ;
1. Desa kuno yang bernama Drvengrad Mečavnik. Sebuah desa kuno yang berada di sebuah bukit dengan landscapes yang cantik sekali disekitarnya, memiliki bangunan kayu berbentuk zaman beuhula dan sebuah gereja kuno juga. Parkiran di desa Drvengrad ini gratis.
2. Sargan Eight, sebuah railway pendek yang melintasi lembah dan ngarai daerah ini dengan kereta kunonya. Parkirannya tersedia dan gratis.
Icon Drvengrad, Mokra Gora
3. Drina Water House, berjarak 1 jam dari desa Mokra Gora, letaknya berbatasan dengan Border Bosnia bagian lain. Kalau datang kesini musim Panas kita bebas berenang di sungainya, dan bisa sewa boat atau kayaking untuk mengunjungi rumah diatas batu itu. Parkirannya tersedia dan gratis.Dan disebelah Parkir ini ada restaurant bagus dan lumayan murah yang menghadap ke rumah di atas batu. Mereka menerima pembayaran Cash, euro dan CC. Juga ber wifi.
4. Uvac Canyon, sebuah canyon yang kusangka berada di Serbia ternyata berada di Bosnia di pinggiran Serbia. Sebuah Canyon yang indah sekali namun jalan kesini masih susah sekali. Belum permanen dan berkelok-kelok kayak ular naga.Jika ingin kesini mending cari tempat menginap yang dekat dengan lokasi karena jalannya yang belum permanen sangat sulit di prediksi jika harus kemalaman.



Note :
*Sekali lagi, pengalaman hidup di daerah terpencil di Kalimantan membuat nyali saya tetap besar dan jalan disini persis seperti jalan jelek Balikpapan-samarinda.
*Tidak ada transportasi umum kesini. Orang yang bisa sampai kedesa ini hanya bisa jika ikut tour atau bawa kendaraan sendiri. Dan saya beruntung karena bawa kendaraan sendiri.
Catatan ;
1.       Orang serbia itu sangat ramah dan helpful.
2.       Semua akomodasi di Serbia itu sangat lumayan murah jika musim summer sudah lewat.
3.       Setiap tol diserbia itu murah dan bisa dibayar cash dengan Rsd, euro dan credit card.
4.       Setiap Pom bensin menerima pembayaran dengan credit card.
5.       Jalan ke Mokra Gora itu kayak ular naga, dan sepi banget, karena mokra Gora itu masih sangat isolated sebenarnya, kesini itu perlu menginap 2-3 hari.
6.       Cari penginapan di Serbia itu gampang banget, saya booking semua melalui booking dot com dan semua owner bisa berbahasa inggris dengan baik. Info kedatangan check in itu sangat penting diberikan karena typicaly di budaya barat mereka tidak selalu standby.
7.       Hampir disetiap Pom bensin atau rest area selalu ada tanda (gambar tempat tidur atau wifi) yang artinya jika mau secara spontan nginap di situ ada kamar penginapan, jadi sebenarnya kalau tidak musim summer, booking in advance itu tidak di perlukan banget.
8. Saya booking akomodasi tunggu pagi ketika bangun hari itu mau lanjut kemana dan kira-kira nginap di daerah mana.

Semoga menginspirasi.

Biar ada plang nama sebuah tempat aku tetap tdk tahu artinya














Uvac Canyon
Uvac Canyoun dari google ku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar