Kamis, 06 Juni 2019

Jalan-jalan ke Turki itu gampang

Saya travelling ke Turki berdua anak saya saja yang masih berumur 8 tahun. Kami berdua travelling secara independent tidak pakai guide apalagi ikut paket tour. Saya mencari informasi sendiri melalui internet dan mengeksekusi semuanya sendiri.

salah satu kubah Aya Sofia

Visa ke Turki
WNI masih memerlukan Visa untuk berkunjung ke Turki, tapi cara memperoleh Visanya gampang banget. Dengan Apply Visa online di https://www.evisaturkeyapply.com/Apply.aspx, tinggal isi formulir yang ada di website, ikuti perintahnya, 5 menit langsung bisa jadi. Harganya 25 US$, Visa berlaku untuk 3 bulan atau 90 hari dengan durasi masa tinggal 30 hari per visit. Pembayaran aplikasi visanya harus dilakukan dengan Credit Card dan tidak ditanyakan berapa saldo di rekening bank mu.
Visanya akan di approved dan di kirim ke email mu, tinggal di print dan berangkatlah ke Turki. Nah Gampang kan?

Istanbul
Saya ke Turki tidak menempatkan Istanbul tujuan pertama ekplorasi saya tapi justru menempatkannya sebagai tujuan terakhir.  Alasannya sederhana, karena return flight kami depart dari Istanbul. Saya ingin mengunjungi Cappadocia dan Pamukkale terlebih dahulu. Jadi baliknya baru explore Istanbul. Istanbul adalah kota yang nyaman dan menyenangkan, orang-orangnya seperti umumnya orang Turki (sama kayak orang Indonesia) ramah, rajin menyapa dan terkadang sedikit usil dan cowoknya sedikit gatalan menurutku karena sering suka menggoda para wanita di jalan. Tapi semuanya masih dalam batas yang wajar. Biasa laki-laki.

Disini saya tidak membahas soal akomodasi Istanbul karena informasi sangat mudah didapatkan di internet dan harganya pun masih banyak yang affordable banget.
Yang perlu diperhatikan itu hanya mau menginap di daerah mana, apa mau di eastern side atau western side. Terus terang saya sarankan mending menginap di dekat Sultanahmed aja karena dekat kemana-mana jadi bisa menghemat waktu.

Mesin otomatis utk beli Istanbulkart
Transport sistem di Istanbul

Jalan-jalan di Istanbul itu enak, mereka sudah ada Metro, bis kota, tram, ferry bahkan Fennicular yang saling tersambung sistemnya, teratur seperti di eropa dan nyaman sekali penggunaanya. Naik tram juga sudah bisa beli tiket dan recharge-nya langsung di mesin otomat. Enaknya lagi kalau kita tidak tahu bagaimana cara memfungsikannya automatic machine ini kita bisa tanya siapa aja disekitar situ dan pasti orang-orang disitu selalu ada yang siap membantu. So what gitu looh, apa masih perlu pake guide atau pakai group jalan disini? Sebenarnya sangat tidak perlu looh.

Naik public transport di Istanbul itu harus menggunakan IstanbulKart. Istanbul Card ini bisa digunakan untuk Metro, Tram, biskota, Feniculars bahkan naik kapal ferry ke pulau-pulau yang ada disekitar kota Istanbul pun bisa. Kartunya bisa kita beli di mesin otomat dan kita re-charge di otomat juga atau bisa juga beli di rombong jualan majalah dan koran atau bisa juga di toko yang ada tulisan Akbil Dolum Noktası, dari Airport pun kita sudah langsung bisa membeli kartu ini.


Jika membeli di mesin otomatis, Kartu bisa kita isi sesuai kehendak kita dengan menekan pilihan yang ada di layar mesin otomatis. Harga Istanbul Card itu 10 TL (1 TL =Rp. 2.500 x 10 = Rp. 25.000) untuk kartunya saja, belum termasuk isi untuk melakukan perjalanan. Penggunaan kartu cukup di tempel atau di dekatkan ke mesin. Melihat harga kartunya aja sepertinya mahal, tapi Kartu ini bisa dipakai sekaligus buat 5 orang (yang penting duitnya ada) dan dengan memakai Kartu ini kita sudah bisa menghemat 40 % daripada membeli sebuah single tiket. Contoh : mungkin 1 single tiket harganya 5 TL, dengan memakai kartu ini jadi 3 Tl saja. Untuk mengetahui dimana dan bisa kemana saja dengan Istanbulkart ini kalian bisa mencarinya di google : Istanbul transportation and sighseeing map.

Wifi dan Paket  Data
Di Turki fasilitas Internet itu lebih friendly daripada Eropa, lebih bebas. Hampir semua tempat restaurant yang lumayan, dipastikan ada wifinya. Namun jika ingin membeli Simcard atau Kartu paket data juga bisa dengan cara menunjukkan Passport. Provider terbaik menurut review itu Turkcell. Simcard  di Turki bisa di beli di airport yang menurut ku lumayan mahal jika dibandingkan di eropa, karena saya beli untuk 8 GB = 190 Lira (Rp. 475.00). Simcard internet data yang 1 GB = 25 Lira (Rp. 62.500), 2GB valid 30 days = 30 Lira (Rp. 75.000), Simcard internet data dan Call 1G data + 500min calls + 1000 Txts in 30 days 35 Lira (Rp. 75.000).

Tujuan Wisata Istanbul  :
Istanbul itu menang di sejarahnya, laah gimana enggak? Dulu pertama kalinya Istanbul bernama Byzantium lalu berubah menjadi Constantinople, yang menjadi poros budaya antara eropa-asia, dipisahkan oleh Selat Bosphorus dan Laut hitam dan menjadi jalur sejarah Silk Road dari Asia ke Eropa. Belum lagi sejarah sebuah Dome yang berubah menjadi Mesjid lalu menjadi berubah menjadi museum, menjadi istana tempat penyimpanan peninggalan para Nabi dll. Nah kebayang kan gimana menariknya kota ini untuk di kunjungi.

Banyak tempat mestinya yang bisa di kunjungi disini tapi saya menuliskannya disini hanya berdasarkan tempat yang saya kunjungi saja.

Hagia Sophia
Aya Sofia dari luar
Hagia Sophia adalah nama dalam bahasa Inggrisnya atau dalam bahasa Turkinya disebut Aya Sofya. Awalnya adalah sebuah Dome Cathedral pada Jaman Constantinople waktu Roma berkuasa, kemudian saat terjadi Perang Salib dan ditahlukkan oleh Sultan Utsmani di bawah kepemimpinan Sultanahmed tempat ini lalu dijadikan Mesjid, dan sekarang telah beralih menjadi Museum. Menilik sejarah, jadi jangan heran kalau unsur Kristen dan Islam bertemu disini. Entrance fee 60 TL(Rp. 150.000,-) dan anak yang berumur 8 tahun ke bawah bebas biaya.

Mesjid Sultanahmed
Mesjid Sultanahmed di kenal juga dengan sebutan Blue Mosque yang berada dekat sekali dengan Aya Sofia. Letaknya persis beberapa puluh meter saja di depan Aya Sofia. Masuk Mesjid ini tidak dipunguti biaya waktu saya kesana, cuma harus diperhatikan betul jam berapa buka-tutupnya. Mesjid ditutup untuk umum tiap jam Sholat, dan dibuka lagi setelah sholatnya selesai.

Masuk ke Mesjid ini wajib mengenakan kerudung bagi perempuan dan tidak boleh kelihatan lengan, paha atau pakaian mini di atas lutut dan bahu yang terbuka. Bagusnya lagi di Mesjid ini orang masih boleh dan aktif melakukan sembahyang. Pengunjung didalam boleh mengambil tempat sendiri-sendiri dipojok mana yang mereka anggap nyaman untuk sembahyang tanpa menunggu jadwal waktu sembahyang muslim umumnya. Agama apapun boleh masuk ke Mesjid ini, dan ini menjadi Mesjid kedua yang pernah saya masuki sebagai seorang non muslim.
Jadwal buka-tutup Mesjid Sultanahmed






Topkapi
Topkapi, merupakan kediaman resmi Sultan Utsmaniyah selama lebih dari 600 tahun, saking luasnya istana ini mampu menampung 4.000 an orang didalamnya. Tempat ini sejarahnya konon banyak menyimpan barang-barang bersejarah peninggalan para Nabi bahkan juga dari Ka’bah. Dan ini tentu saja mengakibatkan pengunjung yang masuk kedalamnya tidak boleh mengambil foto demi menjaga peninggalan tersebut. Disini tersimpan tongkat Nabi Musa, Nampan Nabi Ibrahim, Pedang Raja Daud, Jubah Nabi Yusuf, dan barang-barang peninggalan Nabi Muhammad SAW, anak istri dan teman-temannya.
Entrance fee untuk Topkapi ini 60 Lira (Rp. 150.000,-) dan anak yang berumur 8 tahun ke bawah bebas biaya.

Grand Bazaar
Grand Bazaar dalam bahasa Turki adalah Büyük Çarşı mengandung arti sebagai Bazar tertutup (Kapalıçarşı)
Tempat ini adalah pusat perbelanjaan oleh-oleh sebenarnya. Menjadi perpaduan Souk dan Medina kalo kita bandingkan ke sebuah pasar di Maroko. Saya sebenarnya kurang menyukai tempat ini. Tempatnya luas sekali, mereka menjual barang apa saja, dari yang tradisional hingga moderen, dari bahan makanan, pakaian hingga tetek bengek lainnya. Tempatnya komersiil sekali dan para penjual didalamnya lumayan agresif. Kita juga harus extra berhati-hati dengan scam dan copet disini karena terlalu padat pengunjungnya.
Grand Bazaar, saya tidak punya foto bagus disni















Kenapa saya kok masih kesini juga kalau tidak suka? Karena tempat ini menjadi sebuah Bazar terbesar di seluruh dunia dan pada tahun 2014 menjadi pasar no. 1 dengan pengunjung terbanyak di dunia. Selain itu Bazar ini dibangun dalam bentuk labirin yang cantik. Ada 61 labirin didalamnya sehingga membuat pengunjung terkadang tersesat bahkan tidak tahu kemana keluarnya. Hal menarik lainnya dari bazar yang dibangun pada abad ke 14 ini adalah atap yang dibangun dengan bentuk kubah-kubah menarik dilengkapi dengan ukiran maupun lukisan-lukisan pada atap kubahnya seperti pada istana atau gereja tempo doeloe.


Galata Tower
Galata Tower dalam Bahasa Turki adalah Galata Kulesi . Menjadi Menara yang berumur sekitar 600-an tahun dan menjadi Menara tertinggi di Istanbul. Dengan ketinggian 66 meter dan dimensi 16 meter menjadikannya salah satu icon Istanbul yang terkenal.

pemandangan dari atas kapal saat pulang dari Buyukada
Menara ini tadinya dibuat dengan tujuan untuk mengawasi ke dalam Kota Istanbul. Untuk mencapai Menara ini masih bisa dilakukan dengan jalan kaki dari Sultanahmed atau Hagia Sophia, tapi saya sarankan lebih baik naik metro atau tram, yang jika naiknya dari halte Hagia Spohia bayarnya Cuma 3 TL, stopnya di stasiun Karakoy lalu jalan kaki menanjak menuju menara.


Bosphorus
Bosphorus berasal dari Bahasa Yunani yang berarti Selat.
Selat Bosphorus menjadi pemisah antara Turki bagian eropa dan Turki bagian Asia, menghubungkan laut Marmara dan laut hitam. Selat Bosphorus di jaman itu menjadi jalur terkenal perdagangan rempah-rampah dan di gunakan sebagai jalur perang oleh Fatih Sultan Ahmed untuk menyerang Konstantinopel (Istanbul) dan mengalahkannya.

Jembatan Bosphorus
Selat Bosphorus memiliki 2 jembatan penghubung antara Eastern side dan Western side yaitu Jembatan Bosphorus dengan panjang 1,074 km (dibangun tahun 1973) dan Jembatan Fatih Sultan Mehmet sepanjang 1,090 kmr (dibangun tahun 1988), keduanya berjarak 5 km.
Disekitar Selat Bosphorus ini memiliki banyak pulau-pulau kecil yang bertebaran.
Untuk menyusurinya bisa dilakukan sendiri secara independent karena sudah memiliki pelayanan kapal ferry regular dari pulau 1 ke pulau lainnya. Harga tiket kapal ferry yang terbilang murah dan memiliki jadwal lengkap, murah dan teratur membuat kita tidak memerlukan tour guide atau jasa paket wisata sama sekali.
Hal-hal yang bisa di nikmati sepanjang selat Bosphorus adalah Mesjid Ortakoy dengan latar belakang jembatan Bosphorus dibelakangnya. 
Maiden Tower sebuah istana kecil yang berada di tengah selat dan dibangun Sultan untuk putrinya yang mati akibat terpatuk ular. Konon katanya hal tersebut telah diramal oleh peramal kerjaan , sehingga dibangunlah istana kecil ditengah laut ini. Namun takdir tidak bisa ditolak, sang putri tetap di patuk ular yang telah menyelinap dalam keranjang buah yang dibawa oleh pelayannya ke pulau itu.
Juga ada Benteng Rumeli Hiseri yang dibangun oleh Sultanahmed untuk mengawasi Konstantinopel dan menjadi benteng penjaga keamanan di sepanjang selat.
melihat istanbul dari atas kapal ferry

Yang paling menarik bagi saya adalah mengunjungi pulau Büyükada karena pulau ini menjadi pulau yang terbesar disana dan menjadi sebuah grup pulau yang dinamakan 9 Prince island, pulau milik 9 pangeran. Di pulau ini tidak diperkenankan memakai kendaraan bermesin seperti mobil atau motor. Jadi persis seperti di Gili Trawangan. Jadi menjelajahinya hanya bisa dilakukan dengan jalan kaki, naik sepeda atau naik kuda.
Penduduk yang menempati pulau ini adalah orang-orang kaya dari Turki dan para pekerja yang bekerja di bidang tourism, hospitality dan service.

Schedule Kapal
Melakukan Bosphorus cruise itu tidak susah. Selat ini berada di luar Istanbul namun tidak jauh. Bisa di capai dengan menaiki kapal ferry yang tersdia secara regular. Untuk melakukan perjalanan kesini itu murah dan gampang aja caranya, pergi saja ke terminal/station/pelabuhan Eminönü. Nanti tanya saja kepetugas di gerbang entrée kapal yang jurusan mana di mana naiknya, pasti akan diberitahu dengan ramahnya. Untuk ticket kapal bisa langsung menggunakan Istanbulkart *yg bisa kita pakai buat tram atau subway juga* Dan jika mauke Büyükada saya ambil sebagai contohnya, perjalanan di tempuh kurleb 1 jam 45 menit, tiket seharga 5, 20 TL(Rp.13.000)/ org, tapi dalam perjalanan balik kami membayar 10 TL(Rp.25.000)/org, mungkin karena kami naik kapal yang berbeda.
Untuk yang mau experience Istanbul lumayanlah , saya sarankan nggak perlu ikut tour-touran karena semua serba gampang dan mudah, yang penting ada keberanian.
Catatan: Jika ingin naik kapal Ferry saat ngantri di loket mintalah time table kapal, supaya bisa tahu jadwal pulang -perginya kapal sehingga saat asik menikmati suasana tidak ketinggalan di pulau.🤣
Semoga tulisan ini bermanfaat.

*Bersambung ke...
*Cappadocia si Negeri Dongeng
*Pamukkale Tempat Permandian Cleopatra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar