Metamorfosist :
Disinilah awal kisah
hidup ku dimulai.
Awal sebuah keputusan
yang membuat perjalanan hidupku berubah untuk selama lamanya.
Dahulu kala di awal
tahun 2000 di awal bulan january aku ngelamar sebuah pekerjaan di Jakarta. Ngelamar dari jarak jauh! Sebenarnya ini bisa terjadi karena seorang
teman cewekku yang bilang kalo ada lowongan di sebuah perusahaan disana.Dia
kerja di perusahaan itu juga. Aku kirim lamaran!
Lalu aku di telepon
oleh human resource-nya, di minta untuk datang interview.
Hellooo..Jakarta jaman dulu itu one way ticket aja paling murah Rp. 1.500.000, kalo pp aja udah berapa? Padahal gaji ku aja cuma 600.000 looh..gak sepadan dengan ticketku kaan? Juga belum tentu aku diterima kan?
Hellooo..Jakarta jaman dulu itu one way ticket aja paling murah Rp. 1.500.000, kalo pp aja udah berapa? Padahal gaji ku aja cuma 600.000 looh..gak sepadan dengan ticketku kaan? Juga belum tentu aku diterima kan?
Karena keinginan yang besar untuk memulai
hidup baru, cari pengalaman baru dan belajar hal hal baru. Aku nekat berangkat.
Aku walaupun bergaji kecil selalu rajin menabung, selalu ada yang kusisihkan. Kuhitung
uang ku lumayan lah buat modal. Aku ijin ke Bos tempat kerja ku di samarinda. Aku
berangkat...!!
Kata orang, dimana ada kemauan disitu ada
jalan itu bener.
Aku tidak mengenal Jakarta, tapi aku berani
dan percaya diri. Aku tinggal di Jakarta 1 minggu karena harus mengikuti 2x
interview.
Aku pulang ke Samarinda, belum ada jawaban keterima
atau enggak padahal duit ku sudah habis banyak. Belum lagi aku dilecehkan
temanku sekerja yang mengatakan aku terlalu berani ngambil resiko padahal
kerjaku sudah enak, sudah dikantor, dapat rumah tinggal gratis pulak dari
perusahaan.Aku hanya berdoa minta keajaiban. Aku bersabar...Orang2 itu hanya
tidak mengerti aku ingin perubahan lain.
Beberapa waktu kemudian setelah penuh doa
menunggu, Aku ditelepon dari Jakarta; Aku diterima! Syukur Puji Tuhan aku
panjatkan.
Mereka mengirim kontrak kerja ku ke Samarinda
untuk aku tanda tangani.Aku kaget saat membaca bahwa; aku harus menerima
training 6 bulan di Jakarta dan setelah itu aku akan ditempatkan ke Bali.
Di Bali saya mendapat rumah mess dari perusahaan yang dipakai sharing utk 2 orang, juga kendaraan motor dan 1 mobil yang bisa dipake untuk berdua rekan kerja.
Di Bali saya mendapat rumah mess dari perusahaan yang dipakai sharing utk 2 orang, juga kendaraan motor dan 1 mobil yang bisa dipake untuk berdua rekan kerja.
Tak terkira luapan kegembiraan dan puji syukur
ku panjatkan pada Tuhan. Aku tidak pernah mimpi untuk tinggal di Bali. Seumur
hidupku, aku sangat susah hidupnya. Sangat menderita! Sering dilecehkan, dihina
dan diperolokan dan tidak pernah dihargai.
Aku akan menggenggam kesempatan ini baik baik. Aku berjanji pada diriku sendiri.
Aku akan menggenggam kesempatan ini baik baik. Aku berjanji pada diriku sendiri.
Aku minta berhenti kerja pada perusahaanku. Mengundurkan
diri baik baik walaupun pemilik perusahaan adalah sepupu sendiri, aku
melakukannya semua secara resmi.
7 tahun bekerja, Aku tidak dapat pesangon tidak dapat bonus. Tidak apa apa...
7 tahun bekerja, Aku tidak dapat pesangon tidak dapat bonus. Tidak apa apa...
Aku ke jakarta...hanya dengan bekal diri
sendiri dan berbekal buku Lonely Planet yang berbahasa inggris aku menjelajah
Jakarta. Aku lolos, aku ke Bali. Jabatanku Supervisor...
kereeenn..*pikirku*hahahaha
kereeenn..*pikirku*hahahaha
Sampe di Bali, aku cari sendiri tempat
tinggalku. Ternyata tinggal di perumahan Puri Jimbaran Uluwatu. Jauuuhhh...
Teman 1 rumahku, Managerku ternyata seorang Gay. Itu pengakuannya sendiri saat pertama kali kita berkenalan ketika aku datang. Supaya aku tidak takut katanya, dia tidak pernah tertarik sama perempuan..hahaha...
Teman 1 rumahku, Managerku ternyata seorang Gay. Itu pengakuannya sendiri saat pertama kali kita berkenalan ketika aku datang. Supaya aku tidak takut katanya, dia tidak pernah tertarik sama perempuan..hahaha...
Saat itu pola pikirku masih sangat kolot, aku
kalut dan bingung harus serumah sama Gay. Aku tidak tahu harus berbuat apa, mau
mundur kayaknya rugi karena aku sudah sampe sejauh ini.Dan lagi bakalan malu
hati nanti kalo aku balik lagi ke Samarinda.
Aku memilih bertahan dan mengadaptasi diri,
sampai nanti aku bisa menguasai medan disini dan mencari kesempatan lain lagi begitu
pikirku.
Buku Lonely Planet yang berjasa |
Aku, merasa sangat sendiri disini. Tiada teman
berbagi dan bertanya. Tiada Facebook, tiada WA, tiada medsos lainnya. Karena
memang belum jamannya. Lagi lagi, kemanapun aku pergi baik untuk urusan kerja
maupun sekedar jalan menjelajah Bali, aku hanya selalu berbekal Peta Bali dan
buku Lonely Planet itu. Belum ada google yaa...
Padahal, buku Lonely Planet ini pun sudah tua, terbitan tahun 98 yang ku beli di loakan Ciputat Jakarta. Tapi buku inilah yang mengantar hidupku kemana2.
Aku berhasil bertahan disini...
Bahkan sempat pindah kerja berganti2, aku
sudah tidak ingin pergi dari Bali.
Aku ingin Bali selalu menjadi home base ku.
Aku ingin Bali selalu menjadi home base ku.
Terima Kasih Tuhan.
Demikian ceritaku,
semoga bermanfaat, semoga menginspirasi.
Kalau kalian ada
waktu, boleh juga baca cerita ku selanjutnya di blok ku ;
„Masa Terkenal ku sudah lewat „
https://alceganyau.blogspot.de/search/label/Masa%20Terkenal%20ku%20sudah%20Lewat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar