Ngakak habis di Paris, kenapa ?
Setiap aku melihat status
orang pergi ke Paris, dapat di pastikan 3 simbol Paris yang
terkenal ini akan menjadi sasaran utama sebagai tempat berburu foto
Selfie.
Penasaran habis,
maka setelah search internet aku pun membuat daftar tempat yang akan aku
kunjungi ke disana.
3 Sasaran ini kujadikan top list utama on my travel plan, tentunya aku pasti akan mengunjungi
tempat tempat terkenal lainnya juga. Tapi ku utamakan yang ini dulu aja takut nanti
dikira ngga gaul...hehehe...
Yuuukkk…apa sih
hebatnya?
Mulailah aku dengan sasaran utama ku ;
- Paris Arch De Triomph ; Gapura
Kemenangan Kota.
- Paris De La Concorde ; Alun
Alun Kota Paris.
- Notre Dame ; Bunda kita di Paris .
- Paris Eiffel Tower ; Menara Eiffel
si Menara Cinta.
(tempat-tempat lainnya akan kuceritakan dengan
halaman terpisah, ok?
Menara
Eiffel Paris adalah sebuah Tower utk
memperingati 100 abad kota Paris.
Paris Arch De Triomph : adalah sama dgn Gerbang Kota sbg Symbol
kemenangan Perancis yg didirikan oleh Raja Napoleon pd thn 1806. berada di
ujung barat wilayah Champs-Élysées yang terkenal karena
di dalam jalan Terowongan bawah tanah Champs-Élysées-lah Putri Diana
meninggal tabrakan akibat dikejar Paparazzi.
Paris De La Concorde semacam Monumen, tadinya adalah alun2 utk para bangsawan mengeksekusi para penjahat. Tower dengan ketinggian 324 metres, menara terkenal itu yang oleh orang kreatife Indonesia sampe dibuatin film Eiffel in Love-nya.
Paris De La Concorde semacam Monumen, tadinya adalah alun2 utk para bangsawan mengeksekusi para penjahat. Tower dengan ketinggian 324 metres, menara terkenal itu yang oleh orang kreatife Indonesia sampe dibuatin film Eiffel in Love-nya.
Jadi, saat berada
ditempat pertama dan kedua, aku berguman “..Oooo...Cuma gini “
Baiklah, mungkin
nanti tempat ke ketiga akan lebih bagus kali karena sepertinya tempat itu yg
paling banyak dan paling wajib di kunjungi orang2 seluruh dunia.
Setelah berjalan
lelah kesana kemari dan berlari mengejar Kereta ; (mobil kami sengaja kami
tinggal di Apartement yang kami sewa disana karena Paris susah luar biasa
mencari sebuah tempat parkiran.)
Kami ketempat ke-4, Menara Eiffel. kontan aku menatap wajah
keponakanku Karina Silo.Berpandang pandangan seperti di komando, seketika tanpa dikomando kami ngakak sekencang kencangnya ngga perduli para turis disebelah yang lagi sibuk mau Selfie memandang kami aneh…
Looh lucu apanya
siih ? Dimana lucunya...?
Itu lhooo...
Pengalaman ini mengingatkan kami berdua saat kami ke Jakarta urus Study Visanya dia ke Jerman.
Saat itu kami harus tinggal beberapa hari di Jakarta karena tunggu proses visa yg katanya paling lama 5 hari selesai. Nah, setelah jalan2 kesana kemari timbullah ide untuk ke Monas.
Masak sih org Indonesia sering ke Jakarta kok ngga tahu Monas?
Nyuekin sejarah banget yaa...Bisa2 di hujat ngga Nasionalis nih nanti.
Pengalaman ini mengingatkan kami berdua saat kami ke Jakarta urus Study Visanya dia ke Jerman.
Saat itu kami harus tinggal beberapa hari di Jakarta karena tunggu proses visa yg katanya paling lama 5 hari selesai. Nah, setelah jalan2 kesana kemari timbullah ide untuk ke Monas.
Masak sih org Indonesia sering ke Jakarta kok ngga tahu Monas?
Nyuekin sejarah banget yaa...Bisa2 di hujat ngga Nasionalis nih nanti.
Lalu…
Besoknya jam 6 pagi
dengan susah payah buru2 bangun dan mandi. Hadeeh Liburan ginikan
seharusnya bangun siang. Iniii...?? Gara gara Monas jadi kayak di kejar hantu.
Kami bertiga; aku,
Karina, dan Ribka putuskan naik taxi aja ke Monas...
Jam 8, menurut buku
guide yang dibaca sudah harus disana. Sesampai disana terkaget kaget,
lhooo..kok sepi banget ya??
Cuma ada
segelintiran org yg lalu lalang berolah raga, " mungkin kalo siangan nanti
baru rame kalee," gumam ku mikir kalo siang nanti pasti akan ada apa2nya.
Lalu kami Putuskan
dari pintu entry di pinggir jalan depan jalan kaki masuk sampai ke pintu masuk
gedung Monas.
Eeehh Sama..!! Yang
ada paling orang jualan souvenir souvenir yang menurutku juga ngga menarik.
Namun kami putuskan
untuk tetap masuk aja dan naik sampai ke puncak. Wong udah sudah nyampe disini
kok? Ya sekalian aja deeeh naik ke puncak.
Kami pergi ke loket
untuk beli ticket naik ke atas ngga pake antri, lha iya wong ngga ada siapa
siapa..hahahah...
Dengan bantuan Lift naiklah kami sampai ke puncak.
Sampe diatas sibuk jeprat-jepret nikmati pemandangan sekeliling kota jakarta dari tiang tinggi Monas sejenak langsung turun lagi karena juga tidak ada pemandangan yang breathtaking di sana (masih menurutku). Ngga habisin 1 jam kita udah cabut lagi.
Dengan bantuan Lift naiklah kami sampai ke puncak.
Sampe diatas sibuk jeprat-jepret nikmati pemandangan sekeliling kota jakarta dari tiang tinggi Monas sejenak langsung turun lagi karena juga tidak ada pemandangan yang breathtaking di sana (masih menurutku). Ngga habisin 1 jam kita udah cabut lagi.
Good bye Monas,
once in a life time is enought !
Selamat Tinggal Monas, sekali seumur hidup untuk mengunjungimu itu sudah cukup!
Selamat Tinggal Monas, sekali seumur hidup untuk mengunjungimu itu sudah cukup!
*
* Balik lagi ke cerita tentang Paris **
sekarang persamaannya :
sekarang persamaannya :
Lhaa.. Paris
Eiffel Tower, Paris Arch De Triomph, Paris De La Concorde selain
sejarahmu yang membuatmu terkenal, apa bedanya dirimu
dengan Monas Jakarta ?
Berbedanya 3
tempat ini dengan Monas adalah Sejarahnya yang memang terkenal dan menggema ke
seluruh dunia dan ribuan orang setiap harinya datang mengunjunginya, sehingga
pundi pundi Kota Paris jadi kembung karenanya.
Sedangkan Monas
Jakarta paling banter cuma berdengung sampai ke negara tetangga, itu pun hampir
tidak pernah ada dalam daftar wajib ketika mereka mengunjungi ibu kota Jakarta.
Jangankan tourist
luar atau Mancanegara, kita aja yang Indonesia asli lahir di negara
tercinta ini sering merasa tidak penting untuk memasukan menjadi must
visit plan.
Persamaannya yang
sampai membuat aku ngakak adalah ; tempat ini sama sama mengandung nilai
sejarah yang tinggi bagi negara, tetapi tempat ini adalah tempat yang mati.
Tempat yang tidak menarik sebenarnya karena tidak ada aktfitas apapun yang bisa
kamu nikmati disana selain hanya sebuah Monumen negara yang terkenal. Bagian
dari symbol negara, bagian dari sejarah penting, sehingga jika orang orang
mengunjunginya ke sana tidak memerlukan waktu yang lama, cukup berdiri
cekrak-cekrek ambil pose, pasang pose sana sini dan selesai, tak ada hal lain
yang bisa dinikmatin selain itu. Kecuali jika lagi beruntung tempat ini lagi
dipakai buat acara ke negaraan baru ada tontonan yg bisa dinikmati.
Namun demikian para
pengunjung sering merasa puas mengunjungi tempat seperti ini, karena pasti
setiap mereka memposting hasil penjelajahan mereka di sosmed, orang seluruh
dunia pun bakalan cepat mengenali lokasi selfie-nya sebagai tempat yang
terkenal, terpopuler di negara tersebut.
Jadi kata singkatnya adalah " this places is just good for Selfie doang".
Monas Jakarta,
mudah mudahan suatu saat dirimu bisa seperti Monumen monumen Mancanegara ini
juga, menjadi top selfie place, top list
visit di Jakarta, menjadi must visit of Ibu kota, bukan sekedar menjadi ajang
janji dusta Politikus Indonesia untuk terjun bebas dari puncak mu sana.
** Salam,
Alce @ Paris * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar